Laok
Rabu, 29 Juli 2015
Senin, 19 Mei 2014
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia di dalam
kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan
kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi
sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam
kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin
dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada
two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik,
untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai
cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi
hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya
suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata
dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Bila sasaran
komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah,
organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang
dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk
mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
1.
Batasan masalah
Dalam penulisan makalah ini akan dibahas tentang:
1. Kategori komunikasi
2. Definisi fungsional komunikasi
organisasi
3. Proses komunikasi organisasi
4. Fungsi komunikasi dalam organisasi
5. Hambatan komunikasi
2.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari
makalah yang berjudul ”Peran Komunikasi dalam Organisasi” adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum.
3.
Manfaat Penulisan
1. Mengetahui arti pentingnya
organisasi.
2. Mengetahui cirri-ciri unsure dan
teori organisasi.
3. Mengetahui macam-macam organisasi
dari segi tujuan.
B.
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.
Kategori Komunikasi
Organisasi berasal dari kata
Organizare yang berarti membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian
yang saling bergantung atau terkoordinasi. Menurut Evert M Rogers dan Rekha
Agarwala Rogers dalam bukunya Communications in Organization “ a stable system
of individuals who work together to achieve, through a hierarchy of ranks and
division of labour common goals” (suatau sistem yang mapan dari mereka yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui suatu jenjang kepangkatan
dan pembagian tugas.
Komunikasi berasal dari bahasa latin
communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi
apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan diterima oleh komunikan. Salah satu tujuan komunikasi adalah
mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang
dikehendaki komunikator,agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti,
diyakini serta pada tahap selanjutnya.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi
ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi
yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian
dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada
prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor
kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan
informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
a. Komunikasi massa
Komunikasi
massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan
elektronik. Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia
Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam
komunikasi.
b. Model Komunikasi
1) Model komunikasi linier (one-way
communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan
komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan
interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2) Model komunikasi interaksional.
Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi
feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan
ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada
satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai
komunikan.
3) Model komunikasi transaksional.
Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan
(relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa
semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat
dikomunikasikan.
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:
Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationships).
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:
Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationships).
c. Definisi Fungsional Komunikasi
Organisasi
Komunikasi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di
antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu.
Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi
terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan
dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah
komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi
organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara
simultan.
d. Proses Komunikasi Organisasi
1) Komunikasi Internal
Pertukaran
gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam
sruktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan
vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan. Dua dimensi
komunikasi internal:
a) Komunikasi vertikal, yaitu
komunikasi dari pimpinan ke staf dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal
balik.
b) Komunikasi horizontal yaitu
komunikasi mendatar antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak
formal.
c) Komunikasi diagonal yaitu komuniasi
antara pimpinan.
2) Komunikasi eksternal
Komunikasi
antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi dari
organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif atau bisa juga komunikasi
dari khlayak kepada organisasi
e. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam
suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi
dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi yaitu:
1) Fungsi informative
Organisasi
dipandang sebagai suatusistem pemrosesan infromasi. Dimana seluruh anggota
dalam organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang banyak, lebih baik
dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
melaksanakan pekerjaan secara lebih pasti.
2) Fungsi Regulatif
Fungsi
ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
3) Fungsi Persuasif
Dalam
mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil
sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang
lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Karena
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela akan menghasilkan kepedulian yang
lebih besar dibandingkan kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan.
4) Fungsi Integratif
Setiap
organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Ada dua komunikasi formal seperti penerbitan
khusus dalam organisasi dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran
komunikasi informal. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan
untukberpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
f. Hambatan Komunikasi
1) Hambatan teknis
Keterbatasan
fasilitan dan peralatan komunikasi dari sisi teknologi yang semakin berkuranf
dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan infromasi
sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media
komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam buku Personel Management, 1976
jenis hambatan teknis dari komunikasi yaitu:
a) Tidak adanya rencana atau prosedur
kerja yang jelas
b) Kurangnya informasi
c) Kurangnya keterampilan membaca
d) Pemilihan media yang kurang tepat.
2) Hambatan Semantik
Gangguan
semantik menjadi hambtan dalam proses penyampian ide secara efektif. Kata-kata
membantu proses pertukaran timbal balil arti dan pengertian, tetapi seringkali
keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan apa yang disimbolkan dapat
mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan secara berbeda dari apa yang
dimaksudkan sebernarnya.
3) Hambatan Manusiawi
Terjadi
karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi. Menurut Cruden dan Sherman
hambatan manusiawi terdiri dari :
a) Hambatan yang berasal dari perbedaan
individual manusia
b) Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim
psikologis dalam organisasi
C. Problem
Solving
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) mengumpulkan 44 camat dan 267 lurah se-DKI di kantornya,
Balaikota Jakarta. Ahok memberikan kuliah kepada ratusan pejabat lokal itu soal
korupsi. "Akar segala persoalan kita sebenarnya cuma satu, korupsi. Kalau
Anda lurah dan camat butuh uang, cari saya dan saya akan bantu asal jangan
nyolong atau korupsi," kata Ahok, Rabu (16/10/2013).
Menurut
Ahok, pejabat yang disumpah berbeda dengan pengusaha. Pejabat berpikir tentang
rakyatnya, sementara pengusaha memikirkan tentang keuntungan.
"Kalau kita disumpah di depan
orang banyak dan mengurus orang banyak, tanpa mikir untung. Sedangkan direktur
swasta itu tidak pernah disumpah, mereka bertanggung jawab terhadap banyak pegawainya
tapi pasti mikir untung. Kan hanya kita yang dijabat lewat sumpah," papar
politisi asal Belitung ini.
Ahok bertutur dirinya bukan tak
terpikir untuk memiliki kekayaan berlimpah. "Saya juga ingin punya kapal
pesiar dan kekayaan lainnya, tapi tidak mungkin dilakukan dengan korupsi,"
ujarnya.
"Saya pernah di DPR, pernah di
DPRD, panitia anggaran, maka saya bisa mengerti semuanya. Jadi kalau ada
kecurangan-kecurangan saya tahu, saya banyak tahu," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ahok
menuturkan konsep birokrasi di DKI yang melayani dan tak korup. Ia menegaskan
tak hirau dengan Pilgub DKI Jakarta 2017, Ahok ingin sisa waktunya sebagai
wagub bisa maksimal.
"Kami tinggal 4 tahun, kami
tidak mau pikir orang mau pilih kami di 2017. Makanya kami harus tegas dan
berani!" ucap Ahok yang menyabet Bung Hatta Anti Corruption Award 2013
ini.
D. Kesimpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian
infromasi dari seseorang kepada orang lain. Dalam organisasi, komunikasi sangat
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan harus terselenggara dengan baik
dan efektif.
E. Saran
Dari penjelasan yang telah di
berikan sebelum nya, penulis mengharapkan pembaca dapat memahami arti penting
Peran Komunikasi
Dalam Organisasi. Selain itu penulis
juga mengharapkan pembaca dapat menyerap hal-hal baik dari makalah ini. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, semoga pembaca
dapat menyempurnakan nya di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Teori Komunikasi-modul 10, 2008
Jiwanto, Gunawan., Komunikasi dalam Organisasi, Pusat
Pengembangan Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta 1985
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, 1996
Pace R. Wayne and Faules, Don F, Komunikasi Organisasi,
ROSDA, Bandung 2000
Wardy,Fatma.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22211/3/Chapter%20II.pdf
(18 Mei 2014 23:17)
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (18 Mei
2014 23:17)
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia di dalam
kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan
kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu
hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi
sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam
kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin
dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada
two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik,
untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai
cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi
hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya
suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata
dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Bila sasaran
komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah,
organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang
dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk
mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.
1.
Batasan masalah
Dalam penulisan makalah ini akan dibahas tentang:
1. Kategori komunikasi
2. Definisi fungsional komunikasi
organisasi
3. Proses komunikasi organisasi
4. Fungsi komunikasi dalam organisasi
5. Hambatan komunikasi
2.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari
makalah yang berjudul ”Peran Komunikasi dalam Organisasi” adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum.
3.
Manfaat Penulisan
1. Mengetahui arti pentingnya
organisasi.
2. Mengetahui cirri-ciri unsure dan
teori organisasi.
3. Mengetahui macam-macam organisasi
dari segi tujuan.
B.
PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1.
Kategori Komunikasi
Organisasi berasal dari kata
Organizare yang berarti membentuk sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian
yang saling bergantung atau terkoordinasi. Menurut Evert M Rogers dan Rekha
Agarwala Rogers dalam bukunya Communications in Organization “ a stable system
of individuals who work together to achieve, through a hierarchy of ranks and
division of labour common goals” (suatau sistem yang mapan dari mereka yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama melalui suatu jenjang kepangkatan
dan pembagian tugas.
Komunikasi berasal dari bahasa latin
communication, yang artinya sama. Maksudnya adalah komunikasi dapat terjadi
apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan diterima oleh komunikan. Salah satu tujuan komunikasi adalah
mengubah sikap dan perilaku seseorang ataupun sekelompok orang sebagaimana yang
dikehendaki komunikator,agar isi pesan yang disampaikan dapat dimengerti,
diyakini serta pada tahap selanjutnya.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, dalam bukunya “Dimensi-Dimensi Komunikasi” hal. 50, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori:
1. Komunikasi antar pribadi
Komunikasi
ini penerapannya antara pribadi/individu dalam usaha menyampaikan informasi
yang dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan demikian
dapat tercapai keinginan bersama.
2. Komunikasi kelompok
Pada
prinsipnya dalam melakukan suatu komunikasi yang ditekankan adalah faktor
kelompok, sehingga komunikasi menjadi lebih luas. Dalam usaha menyampaikan
informasi, komunikasi dalam kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.
a. Komunikasi massa
Komunikasi
massa dilakukan dengan melalui alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan
elektronik. Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia
Moss dalam Human Communication menguraikan adanya 3 (tiga) model dalam
komunikasi.
b. Model Komunikasi
1) Model komunikasi linier (one-way
communication), dalam model ini komunikator memberikan suatu stimuli dan
komunikan melakukan respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan
interpretasi. Komunikasinya bersifat monolog.
2) Model komunikasi interaksional.
Sebagai kelanjutan dari model yang pertama, pada tahap ini sudah terjadi
feedback atau umpan balik. Komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan
ada dialog, di mana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada
satu saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak sebagai
komunikan.
3) Model komunikasi transaksional.
Dalam model ini komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan
(relationship) antara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa
semua perilaku adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat
dikomunikasikan.
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:
Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationships).
Mengenai organisasi, salah satu defenisi menyebutkan bahwa organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan. Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mensyaratkan:
Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas, seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.
Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi sebagaimana yang telah diuraikan, maka kita dapat memberi batasan tentang komunikasi dalam organisasi secara sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi dalam kontek organisasi. Atau dengan meminjam definisi dari Goldhaber, komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergabung satu sama lain (the flow of messages within a network of interdependent relationships).
c. Definisi Fungsional Komunikasi
Organisasi
Komunikasi
Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan di
antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu.
Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi
terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang menduduki suatu jabatan
dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan. Karena fokusnya adalah
komunikasi di antara anggota-anggota suatu organisasi. Analisi komunikasi
organisasi menyangkut penelaahan atas banyak transaksi yang terjadi secara
simultan.
d. Proses Komunikasi Organisasi
1) Komunikasi Internal
Pertukaran
gagasan diantara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam
sruktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horizontal dan
vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan. Dua dimensi
komunikasi internal:
a) Komunikasi vertikal, yaitu
komunikasi dari pimpinan ke staf dan dari staf ke pimpinan dengan cara timbal
balik.
b) Komunikasi horizontal yaitu
komunikasi mendatar antara anggota staf dengan anggota staf. Berlangsung tidak
formal.
c) Komunikasi diagonal yaitu komuniasi
antara pimpinan.
2) Komunikasi eksternal
Komunikasi
antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi dari
organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif atau bisa juga komunikasi
dari khlayak kepada organisasi
e. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Dalam
suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial, komunikasi
dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi yaitu:
1) Fungsi informative
Organisasi
dipandang sebagai suatusistem pemrosesan infromasi. Dimana seluruh anggota
dalam organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang banyak, lebih baik
dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
melaksanakan pekerjaan secara lebih pasti.
2) Fungsi Regulatif
Fungsi
ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
3) Fungsi Persuasif
Dalam
mengatur organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil
sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang
lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Karena
pekerjaan yang dilakukan secara sukarela akan menghasilkan kepedulian yang
lebih besar dibandingkan kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan.
4) Fungsi Integratif
Setiap
organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat
melaksanakan tugas dengan baik. Ada dua komunikasi formal seperti penerbitan
khusus dalam organisasi dan laporan kemajuan organisasi, juga saluran
komunikasi informal. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan
untukberpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.
f. Hambatan Komunikasi
1) Hambatan teknis
Keterbatasan
fasilitan dan peralatan komunikasi dari sisi teknologi yang semakin berkuranf
dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan infromasi
sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media
komunikasi. Menurut Cruden dan Sherman dalam buku Personel Management, 1976
jenis hambatan teknis dari komunikasi yaitu:
a) Tidak adanya rencana atau prosedur
kerja yang jelas
b) Kurangnya informasi
c) Kurangnya keterampilan membaca
d) Pemilihan media yang kurang tepat.
2) Hambatan Semantik
Gangguan
semantik menjadi hambtan dalam proses penyampian ide secara efektif. Kata-kata
membantu proses pertukaran timbal balil arti dan pengertian, tetapi seringkali
keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan apa yang disimbolkan dapat
mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan secara berbeda dari apa yang
dimaksudkan sebernarnya.
3) Hambatan Manusiawi
Terjadi
karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi. Menurut Cruden dan Sherman
hambatan manusiawi terdiri dari :
a) Hambatan yang berasal dari perbedaan
individual manusia
b) Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim
psikologis dalam organisasi
C. Problem
Solving
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) mengumpulkan 44 camat dan 267 lurah se-DKI di kantornya,
Balaikota Jakarta. Ahok memberikan kuliah kepada ratusan pejabat lokal itu soal
korupsi. "Akar segala persoalan kita sebenarnya cuma satu, korupsi. Kalau
Anda lurah dan camat butuh uang, cari saya dan saya akan bantu asal jangan
nyolong atau korupsi," kata Ahok, Rabu (16/10/2013).
Menurut
Ahok, pejabat yang disumpah berbeda dengan pengusaha. Pejabat berpikir tentang
rakyatnya, sementara pengusaha memikirkan tentang keuntungan.
"Kalau kita disumpah di depan
orang banyak dan mengurus orang banyak, tanpa mikir untung. Sedangkan direktur
swasta itu tidak pernah disumpah, mereka bertanggung jawab terhadap banyak pegawainya
tapi pasti mikir untung. Kan hanya kita yang dijabat lewat sumpah," papar
politisi asal Belitung ini.
Ahok bertutur dirinya bukan tak
terpikir untuk memiliki kekayaan berlimpah. "Saya juga ingin punya kapal
pesiar dan kekayaan lainnya, tapi tidak mungkin dilakukan dengan korupsi,"
ujarnya.
"Saya pernah di DPR, pernah di
DPRD, panitia anggaran, maka saya bisa mengerti semuanya. Jadi kalau ada
kecurangan-kecurangan saya tahu, saya banyak tahu," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ahok
menuturkan konsep birokrasi di DKI yang melayani dan tak korup. Ia menegaskan
tak hirau dengan Pilgub DKI Jakarta 2017, Ahok ingin sisa waktunya sebagai
wagub bisa maksimal.
"Kami tinggal 4 tahun, kami
tidak mau pikir orang mau pilih kami di 2017. Makanya kami harus tegas dan
berani!" ucap Ahok yang menyabet Bung Hatta Anti Corruption Award 2013
ini.
D. Kesimpulan
Komunikasi adalah proses penyampaian
infromasi dari seseorang kepada orang lain. Dalam organisasi, komunikasi sangat
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan harus terselenggara dengan baik
dan efektif.
E. Saran
Dari penjelasan yang telah di
berikan sebelum nya, penulis mengharapkan pembaca dapat memahami arti penting
Peran Komunikasi
Dalam Organisasi. Selain itu penulis
juga mengharapkan pembaca dapat menyerap hal-hal baik dari makalah ini. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, semoga pembaca
dapat menyempurnakan nya di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Teori Komunikasi-modul 10, 2008
Jiwanto, Gunawan., Komunikasi dalam Organisasi, Pusat
Pengembangan Manajemen & Andi Offset, Yogyakrta 1985
Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, 1996
Pace R. Wayne and Faules, Don F, Komunikasi Organisasi,
ROSDA, Bandung 2000
Wardy,Fatma.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22211/3/Chapter%20II.pdf
(18 Mei 2014 23:17)
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (18 Mei
2014 23:17)
Langganan:
Postingan (Atom)